Semua Tentang Jamur Tahi Sapi (Jamur Tlethong) / (Magic Mushroom)
Sumber gambar : https://static.viva.co.id
Jamur ini bukanlah jenis jamur yang biasa kita makan,
melainkan jamur yang dapat menimbulkan halusinasi. Sebagian besar jamur
halusinogenik tergolong dalam genus Psilocybin. Berdasarkan etimologi,
psilocybin berasal dari bahasa Yunani, psilo yang artinya botak, dan cybe yang
artinya kepala. Penamaan ini dibuat karena beragam varietas mushroom yang
tergolong dalam genus psilocybe memiliki satu kesamaan pada bentuk kepalanya.
Sejarah. Dahulu kala, jamur ini digunakan sebagai sumber
inspirasi kesenian batu pada zaman prasejarah di Afrika Utara. Beberapa lukisan
batu mesolitik telah diidentifikasi oleh Giorgio Samorini sebagai perwujudan
ketuhanan atau ritual (shaman) dari penggunaan mushroom tersebut. Spesies
halusinogenik dari psilocybin mushroom juga telah lama digunakan oleh penduduk
asli Mesoamerika dalam pertemuan agama, ritual ketuhanan, dan penyembuhan dari
masa pre-Columbia hingga saat ini.
Saat ini, mushroom sering disalahgunakan, khususnya oleh
para remaja dengan tujuan non-medis agar dapat mengubah suasana hati (mood),
mengubah persepsi diri dan atau dunia sekeliling, memperoleh sensasi dan
pengalaman “baru” dan “romantis” serta untuk meningkatkan kemampuan fungsi
spesifik di bidang sosial dan seksual.
JAMUR biasanya bisa dimakan atau layak konsumsi meski ada
juga yang beracun. Nah kalo jamur yang satu ini layak komsumsi atau beracun
yah? Buat yang suka bepergian ke pantai, pasti ngeh deh dengan jamur satu ini.
Magic mushroom dapat tumbuh di dalam iklim mana pun, di
pegunungan maupun di pinggir pantai. Tempatnya tumbuh mungkin akan sangat
menjijikkan bagi sebagian besar orang, di kotoran sapi atau di kotoran banteng.
Akan tetapi, tempatnya tumbuh itu tidak membuat jamur tersebut kehilangan
penggemar.
Penggemar magic mushroom biasanya akan menunjuk Pantai
Pangandaran sebagai tempat jamur ajaib terbaik karena di sana ada banteng liar.
Kabarnya, jamur yang tumbuh di kotoran banteng memiliki efek yang lebih dahsyat
dibandingkan dengan jamur yang tumbuh di kotoran sapi peternakan.
Jamur itu digunakan dengan cara dimasak terlebih dahulu atau
dijadikan jus. Para penggemar magic mushroom biasanya lebih menyukai mencampur
jamur itu dengan telur, lalu dimasak menjadi omelet atau dadar telur.
Sebagian lagi lebih suka mencampurnya ke dalam mi instan
atau dibuat menjadi jus. Akan tetapi, ada yang lebih ekstrem yaitu memakan
jamur itu mentah-mentah sesaat setelah dipetik dari kotoran sapi.
Sesaat setelah memakan jamur itu, orang akan mulai
berhalusinasi, mengalami euforia (senang yang berlebihan), atau sebaliknya
mengalami kesedihan yang berlebihan. Indra perasa, terutama kulit dan lidah
akan menjadi lebih sensitif. Saat dalam pengaruh jamur, penggunanya menjadi
lebih individual atau asyik dengan dunianya sendiri.
Keseluruhan efek jamur itu akan terasa selama empat sampai
delapan jam. Walau berhalusinasi, penggunanya masih sadar. Yang menjadi
persoalan, dia akan sulit mengontrol pikiran dan imajinasinya. Setelah efek
jamur habis, penggunanya akan merasa sangat lelah.
Di Indonesia, informasi mengenai dampak yang bisa
ditimbulkan oleh magic mushroom bagi kesehatan masih sangat minim. Walaupun
sebenarnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui International Narcotics
Control Board (INCB) sudah mengeluarkan kajian tentang magic mushroom itu.
Menurut kajian INCB, magic mushroom tidak termasuk di dalam
benda atau bahan narkotik yang berada di bawah kontrol Konvensi Obat
Psikotropika tahun 1971. Konvensi PBB itu telah diratifikasi oleh banyak negara
untuk dijadikan dasar hukum dalam penindakan terhadap penjual narkotik.
Disebutkan, efek yang terasa oleh pengguna sama dengan efek
jika menggunakan obat psikotropika seperti LSD karena memiliki kandungan kimia
yang sama, yaitu psilocin dan psilocybin. Akan tetapi, kandungan kimia di dalam
tubuh akan cepat hilang dan hanya akan terdeteksi dalam kurun waktu tiga hari
hingga seminggu.
Karena dampaknya yang dianggap rendah, magic mushroom
dinyatakan legal di Eropa. Namun demikian, Inggris dan Amerika Serikat
menyatakan magic mushroom sebagai benda ilegal jika telah diolah menjadi barang
lain.
Di Indonesia, Badan Narkotika Nasional (BNN) memiliki
pendapat yang berlainan dengan pendapat INCB maupun komisi kesehatan Uni Eropa.
Berbeda dengan INCB yang menggolongkan magic mushroom ke dalam benda atau bahan
psikotropika, di Indonesia, magic mushroom digolongkan ke dalam zat adiktif.
Perbedaan ini menjadi sangat krusial karena penggolongan
benda berbahaya pada dasarnya disesuaikan dengan efek yang ditimbulkannya. BNN
mengelompokkan magic mushroom bersama dengan alkohol, rokok, dan obat-obatan
yang menyebabkan kecanduan. Dengan kata lain, jamur itu dipandang sebagai
barang yang bisa membuat kecanduan. Padahal, berdasarkan kajian INCB, magic
mushroom nyaris tidak mungkin menyebabkan kecanduan.
Duh jadi bingung nih, jadinya legal atau illegal yah?
Daripada bingung mending hindarin aja deh, lagian tetep ada kok ada efek
psikotropikanya. Pastinya enggak baik buat tubuh .
Efek sampingnya
Lembaga Nasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja, cabang
dari Pusat Kendali Penyakit (CDC), menilai bahwa psilocybin kurang beracun
dibanding aspirin dan kafein. Psilocybin juga tidak mengakibatkan ketagihan
karena bukan termasuk golongan psychoactive, melainkan psychedelic. Efek
intoksikasi dari mushroom yang mengandung psilocybin berlangsung antara dua
sampai tujuh jam tergantung dari dosis pemakaian, metode penggunaan, dan
metabolisme perorangan.
Umumnya, onset dari magic mushroom di dalam tubuh berkisar
antara 10-40 menit ketika dikunyah dan dibiarkan di mulut hingga larut, dan
berkisar antara 20-60 menit ketika ditelan dalam keadaan lambung kosong. Sedangkan
tubuh akan kembali normal setelah 6-8 jam.
Beberapa efek yang
khas dari magic mushroom:
Distorsi visual, seolah-olah dinding bernafas dan terjadi
pergerakan pada pola yang tenang (khususnya pola garis-garis, kompleks, dan
geometris). Pepohonan dan alam raya terlihat seperti mengeluarkan kobaran api
atau pusaran air.
Senyum dan tawa yang tidak bisa dikontrol.
Terurainya objek yang jauh menjadi garis pembentuknya.
Sensitivitas yang meningkat saat menyentuh (khususnya
menyentuh benda dengan tekstur yang menarik perhatian dan memiliki politur atau
lapisan penutup) .
Sensitivitas yang meningkat untuk mengecap, merasakan
tekstur dan temperatur yang ada di dalam mulut.
Pendengaran menjadi lebih sensitif (mendengarkan musik
seperti baru pertama kali mendengarnya) .
Halusinasi pendengaran (seolah mendengar suara dengan pitch
yang tinggi pada latar belakang, suara logam yang bergema seperti berada dalam
terowongan metalik, atau suara patahan) .
Perasaan cahaya terang di sekitar yang ekstrim .
Tampak visualisasi saat mata tertutup .
Perasaan seperti ditekan gaya kinetik yang sangat kuat .
Berbicara yang tak tentu arah, kesulitan dalam fokus untuk
menjelaskan suatu hal .
Lebih gampangnya, dapat dikatakan bahwa penggunaan mushroom
memiliki beberapa efek yang cenderung bersifat positif yakni pemikiran yang
dalam, kreatif dan filosofis; ide mudah mengalir; hal-hal atau tugas yang
membosankan menjadi lebih menyenangkan dan lucu; perasaan mendapat ilham;
pengalaman spiritual yang mengubah hidup; dan keingintahuan yang mendalam.
Mengenai distorsi, selain distorsi ruang, pengguna magic
mushroom juga akan mengalami perubahan persepsi terhadap waktu. Waktu terasa
berlalu dengan sangat lambat, menit terasa seperti jam. Sehingga gangguan pada
pengguna mushroom meliputi area empat dimensi, panjang kali lebar kali tinggi
kali waktu, atau lebih sederhananya dimensi ruang dan waktu.
Penting !!!
Jangan pernah mencoba magic mushroom. Ada beberapa kasus
kematian penggunaan jamur ini.
sumber : haxims
Komentar
Posting Komentar